Ada dua sikap mental yang mendominasi manusia, yakni sikap mental positif dan sikap mental negatif. Bagaimana ini bisa diterangkan dengan sederhana?
Dalam diri manusia ada semacam pemancar yang bekerja otomatis dan terus menerus. Pemancar itu terus menerus mengirim dan menerima pesan dari orang-orang di sekitar anda. Jika sikap mental anda positif, anda akan dipandu untuk menerima sinyal-sinyal positif dalam mengurus pekerjaan dan keuangan, kesehatan, cinta dan pengabdian, kerjasama, persahabatan, kompetensi dan inspirasi. Anda akan dipandu untuk menerima rahmat demi rahmat yang diberikan Tuhan.
Sikap mental positif adalah atmosfir berpikir, merasa dan bertindak yang ditandai dengan syukur, optimisme, kegembiraan, keingin-tahuan, keinginan menjalin hubungan baik dengan sesama.
Sebaliknya jika anda dikendalikan oleh sikap mental negatif maka atmosfir berpikir, merasa, bertindak ditandai dengan keraguan, ketakutan, iri hati, kekecewaan dan kecurigaan. Anda akan mudah menerima isyarat negatif seperti merasa direndahkan, tersinggung, ketakutan, kekuatiran, kecurigaan, penyesalan, dll. Sikap mental negatif ini akan mengantar seseorang kepada keserakahan, egoisme, prasangka buruk, ketakutan, keraguan, kekecewaan dan penyakit fisik.
Mentalita positif berasal dari pengalaman dikasihi, terutama pada waktu masih kanak-kanak dan remaja. Pengalaman dikasihi ini membuat kita memiliki ketenangan dan kepercayaan. Sebaliknya mentalita negatif berasal dari pengalaman sebaliknya: direndahkan, disakiti dan tidak dihargai.
Jika kita mengalami pengalaman-pengalaman negatif di masa lalu: sadarilah, rasakan sampai kita menerimanya, dan kemudian let them go; sambil membatinkan pengalaman-pengalaman kebahagiaan yang dirasakan. Sikap mentalita positif ini juga bisa dibiasakan lewat latihan dan pembiasaan-pembiasaan.
Milikilah sikap mental positif ini, maka pintu untuk kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga akan anda alami.
Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC