Belas Kasih: Sebuah Cara Hidup

by | Jul 28, 2024 | Chaplain | 0 comments

Umat CIC Sydney ytk,

Tema bacaan Injil minggu biasa ke 16 adalah belas kasih . Saya mengajak umat untuk mendalami  makna belas kasih  sebagai sebuah sikap dalam hidup. Karakteristik hidup yang didasari pada belas kasih ada tiga kata kunci: ‘Melihat, Tergerak dan Bertindak’

Melihat – Tergerak – Bertindak

Belas kasih bukan hanya menjadi tujuan kita, tetapi  belas kasih harus menjadi sebuah sikap hidup yang harus kita miliki. Sikap hidup yang didasarkan pada tiga kata kunci:  Melihat, Tergerak dan Bertindak. Semua karya kita diawali dengan melihat: melihat orang lain, melihat sesama dalam keunikan dan martabatnya. Dengan melihat, kita diundang untuk memperhatikan orang lain dan membuka diri pada sesama. Hal ini berarti kita tergerak karena orang lain, sehingga kita membiarkan orang lain tersebut masuk dalam hati kita. Setelah menghadirkan orang lain dalam kesadaran kita, akhirnya kita bertindak, ketika kita melakukan sesuatu pada mereka sebagai tindak lanjut dari ketergerakan kita, sehingga mereka menjadi bagian dalam hidup kita, mereka menjadi sesama kita.(Bdk. Dengan pengalaman Yesus bertemu dengan orang banyak dalam kisah Injil hari ini)

Kerjasama 

Melakukan tindakan belas kasih bukan hanya sekedar kegiatan amal, melainkan merupakan buah dari hati yang sungguh tergerak: tergerak dari dalam lapisan hidup kita yang paling mendasar. Belas kasih itu adalah pemberian hidup dan menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu yang baik. Belas kasih itu terbuka dan menantang, belas kasih membuat hubungan antara manusia menjadi dekat, setia, ramah dan penuh hormat. Belas kasih juga membutuhkan kerjasama antarkita. Maka, selain kita harus memiliki komitmen dengan diri kita agar belas kasih itu bisa menjadi kenyataan, tetapi sesungguhnya kita membutuhkan orang lain agar belas kasih dipraktekkan secara terstruktur dan menjadi sebuah Gerakan Bersama. Kita butuh KERJASAMA dengan pihak lain agar belas kasih menjadi sebuah Gerakan Bersama yg menyentuh lapisan Masyarakat.

Latihan 

Belas kasih merupakan sikap hidup yang membutuhkan latihan setiap hari; melalui keheningan, refleksi, perjumpaan dan saling berbagi secara pribadi, dengan memperhatikan, memberi dan menerima. Dengan melakukan hal itu setiap saat, maka akan terbentuklah sikap hidup belas kasih ini: hatiku tergerak untuk melakukan sesuatu yang positif kepada sesama. Sikap belas kasih ini juga berarti  belas kasih bagi diri kita sendiri. Ingat apa yang dikatakan Yesus: “Cintailah sesamamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri.”

Saudara berbelas kasih

Kita tidak bisa berbicara tentang belas kasih tanpa merujuk pada Yesus, yang menunjukkan kepada kita bagaimana menjadi saudara yang berbelas kasih dan bagaimana menghadirkan Kerajaan Allah dalam realitas kongkrit yang nyata dalam hidup yang penuh damai dan keadilan. Kisah Orang Samaria yang baik hati merupakan gambaran Injil yang sangat dikenal untuk pertanyaan-pertanyaan: siapakah saudaramu? Dan sejauh mana kita merasa tergerak? Injil Matius ayat 25 menawarkan daftar perbuatan belas kasih, yang dalam tradisi lama Gereja telah ditetapkan menjadi 14 karya belas kasih. Melalui tindakan belas kasih ini kita dapat menolong sesama yang telah kehilangan kepribadian dan martabat kemanusiaannya: Memberi makan pada yang lapar; Memberi minum pada yang haus;
Merawat yang sakit; Memberi pakaian pada yang telanjang; Menampung orang asing;  Mengunjungi orang yang dipenjara; Menguburkan orang mati; Mengajar yang bodoh;
Membimbing yang ragu; Menghibur yang berduka; Menegur para pendosa; Menerima orang bersalah dengan sabar; Mengampuni dengan tulus orang yang menyerang; Mendoakan orang yang hidup dan yang mati.

Konsep belas kasih merujuk pada teks Alkitab dan Tradisi Gereja kuno dan memiliki cakupan yang luas. Singkatnya: dalam belas kasih, kita mengalami bagaimana bentuk kasih Tuhan dan bagaimana diri kita bisa menjadi wajah, hati, tangan, dan kaki Tuhan.

Gerakan belas kasih

Tindakan belas kasih bisa berdampak dan bergema dengan resonansi yang sangat besar. Siapapun yang pernah melihat atau mengalami belas kasih, condong merasakannya dalam waktu yang lama. Barangsiapa menerima belas kasih bisa bertindak dan meneruskan belas kasih itu kepada orang lain. Dengan demikian rantai belas kasih itu bisa terjadi: sekelompok orang yang merasa tersentuh dan kemudian mampu menggerakkan orang lain; karya-karya belas kasih yang bergulir di seluruh dunia seperti bola salju, dan membuat dunia semakin peduli dan manusiawi. Gerakan karikatif yang terjadi di seluruh dunia berakar dari orang-orang yang sudah pernah tersentuh oleh belas kasih Allah yang nyata dalam keseharian. 

Nah, sekarang saatnya umat CIC Sydney untuk menghayati dan menjadikan BELAS KASIH  sebagai way of life kita, sehingga wajah Kerahiman Ilahi semakin dirasakan di kehidupan sehari-hari kita. 

RP. Agustinus Handoko HS MSC

Chaplain to the Indonesian Community

193 Avoca St, Randwick NSW 2031

PO BOX 309, Randwick NSW 2031

Email: hanhanmsc@yahoo.com atau Chaplain@cicsydney.org

Kategori