Mengapa mengaku dosa kepada Pastor?
Pastor, mengapa kita diwajibkan mengaku dosa kepada seorang Imam. Bisakah Pastor memberikan pendasaran Kitab Sucinya?
Anda benar. Dalam lima perintah Gereja, mengaku dosa sekurang-kurangnya setahun sekali diwajibkan. Kalau kita membaca Kitab Suci, maka kita akan menemukan bahwa Tuhan Yesus memberikan kuasa kepada para rasul, dan diperluas kepada para imam. Kuasa untuk bukan hanya mengampuni tetapi juga mengikat dan melepaskan. Lihatlah dalam Mt 18:18, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga’’. (Baca juga Mt 16:19 . Yoh 20:23).
Pastor melayani sebagai represenasi Allah dan belas kasihnya. Karena dengan imamatnya, maka seorang pastor bisa bertindak atas nama Kristus. Pengakuan dosa secara teratur akan memberikan dampak positif bagi perkembangan iman kita:
1. Dengan mengaku dosa kita mendapatkan kepastian akan pengampunan dosa. Pengakuan dosa memberikan kekuatan baru, kepercayaan diri dan awal yang baru. Pengakuan dosa juga melatih kerendahan hati, menerima rahmat kekuatan.
2. Mengaku dosa dalam waktu yang tepat, dalam arti tidak tergesa-gesa karena diadakan pada hari-hari biasa akan memungkinkan Confessor untuk memberikan bimbingan rohani. Confessor yang berpengalaman akan mengeathui godaan-godaan apa saja yang sementara menggodai peniten dan dengan kebijaksanaan dan pengalamannya akan memberikan jalan untuk memperkembangangkan hidup rohani.
3. Peniten juga akan lebih sehat secara rohani. Seseorang yang dibelenggu dengan rasa bersalah yang dalam akan sedikit atau banyak merampas kebahagiaan dirinya. Pengakuan dosa akan meringanlan penderitaan batinnya karena mendapatkan jaminan akan pengampunan.
Ada kisah nyata tentang Chaplain tentara di Australia. Chaplain protestan dan Chaplain Catholic saling bersahabat. Mereka bahu membahu di medan tempur untuk melayani mereka yang menyabung nyawa di medan tempur. Chaplain protestan melihat Chaplain -pastor katholik, dan dia sangat takjub. Karena ketika mereka mendoakan para prajurit yang dalam keadaan sakratul maut, Chaplain protestan harus mencari ayat-ayat Kitab Suci yang sesuai untuk menghibur mereka yang akan wafat. Sementara Pastor Chaplain mengatakan, ‘Atas kuasa yang diberikan kepadaku, Aku melepaskan Engkau dari dosa-dosamu”. Imam katholik atas diberi kuasa untuk atas nama Kristus mengampuni dosa. Dan mereka yang dalam keadaan sakratul maut merasa damai karena mendapatkan kepastian akan pengampunan yang dianugerahkan Allah.
Saudaramu dalam Tuhan,
Rm. Petrus Suroto MSC