Site icon CIC Sydney

AKULAH JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP

Umat CIC Sydney ytk,

            Dalam edisi bulletin tanggal 7 mei yang lalu, kita sudah bicara soal fanatisme. Di mana, dampak dari sikap fanatisme ini seringkali merugikan banyak pihak, baik secara moral, material maupun sosial. Apakah ketika Yesus berbicara soal : ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku,” Yesus benar-benar mengajak para muridNya untuk menjadi orang-orang yang fanatik dan akhirnya mereka diberi hak untuk menghakimi dan bahkan menghancurkan sesama manusia yang berbeda keyakinan? Tentu saja jawabnya: TIDAK SAMASEKALI.  Kalau anda menjawab: Ya, berarti anda salah mengikuti Yesus. Karena kita tahu, Yesus yang kita yakini adalah pribadi yang sangat toleran dan menghargai kemanusiaan. Justru Yesus datang untuk menyelamatkan, bukan menghakimi, Dia hadir ke dunia untuk menunjukkan jalan, kebenaran dan hidup yang dikehendaki BapaNya. Nah, sekarang pertanyaannya: Jalan, kebenaran dan hidup yang ditawarkan Yesus itu apa?

            Jalan, kebenaran dan hidup yang ditawarkan Yesus tidak lain adalah JALAN CINTA. Ingat dalam 1Yoh 4: dikatakan:”Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.” Dengan membaca surat Yohanes ini, dengan sangat gamblang dikatakan Allah adalah kasih. Dalam terjemahan Alkitab Bahasa Inggris, dengan sangat jelas dikatakan: GOD IS LOVE. Kesimpulan logisnya: siapa pun yang menghayati CINTA,  apa pun agamanya (tentu Allah tidak peduli ini), dia sudah mengikuti JALAN CINTA. Maka, siapapun yang sudah menghayati dan menghidupi JALAN CINTA, pasti dia mendapat tempat yang layak di rumah Bapa. Jadi, surga itu bukan monopoli milik orang Katolik/Kristen. Ingat apa yang dikatakan Yesus dalam Lukas 10: 25-27: Perumpamaan orang Samaria yang murah hati. Di sana Yesus dengan sangat jelas menunjuk asas dasar agama Kristen/Katolik yaitu CINTA KASIH SESAMA. Orang Samaria adalah orang yang dimusuhi dan dibenci oleh orang Yahudi. Karena itu, si korban dalam kisah Yesus ini sama sekali tidask mengharapkan pertolongannya, tetapi dari ketiga orang yang melihatnya, justru orang Samarialah yang turun tangan dan bersedia menolongnya. Yesus memberi pemahaman tentang “siapakah sesamaku manusia” yang menembus batas-batas primodial. Sesame manusia adalah semua orang dari semua latar belakang suku, budaya, agama dan bangsa, bahkan musuh atau yang memusuhi. Nah, kalau hal ini kemudian dihubungkan dengan kata-kata Yesus: : ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku,” itu bukan berarti Yesus membatasi bahwa kerajaan Allah atau Surga itu hanya untuk para pengikutNya. Siapa pun yang mengikuti JALAN CINTA, PASTI MENDAPAT TEMPAT DI HATI ALLAH.

                Hari ini, kita di Australia (dan belahan dunia yang lain), merayakanMOTHER’S DAY. Dikatakan: “Mother’s Day is a celebration honoring the mother of the family or individual, as well as motherhood, maternal bonds, and the influence of mothers in society.”  Selamat untuk para ibu yang sudah men-sacrifice-kan hidup anda untuk keluarga dan kehidupan. Pengorbanan para ibu, apapun agama mereka, telah menunjukkan sisi Kerahiman Ilahi dalam kehidupan. Maka, seorang ibu yang sudah mempertaruhkan  nyawanya ketika melahirkan sang buah cinta dan kemudian merawatnya, membesarkannya dengan penuh cinta, tentu sudah mendapat tempat istimewa di hati Allah. Tepat kata sebuah lagu: SURGA DI TELAPAK KAKI IBU.THANK YOU MOM FOR YOUR LOVE.

Fr. Agustinus Handoko MSC
Chaplain to the Indonesian Community
193 Avoca St, Randwick NSW 2031

Exit mobile version