Seorang anak yang kurang baik pendengarannya pulang dari sekolah dengan catatan dari gurunya. Diserahkannya catatan itu kepada ibunya.
Perlahan-lahan si ibu membaca catatan tersebut dan membacanya. Setelah ia membacanya, ia menahan air matanya. Catatan itu memberitahukannya bahwa Tom, anaknya, terlalu bodoh untuk bersekolah. Dia menghambat seluruh kelas karena kebodohannya. Lebih baik bagi seluruh kelas kalau ia dikeluarkan dari sekolah.
Si ibu merasa tertantang. “Tom tidak terlalu bodoh. Saya akan mengajarinya sendiri.”
Bertahun-tahun kemudian, saat Tom meninggal, seluruh negri menghormatinya dengan cara yang luar biasa. Tepat pukul 21.59, seluruh Amerika mematikan lampu-lampu selama satu menit untuk menghormati Tom.
Karena dia adalah Thomas A. Edison, penemu listrik. Anak yang “terlalu bodoh untuk belajar” itu bukan hanya menemukan listrik, tetapi juga alat rekam, proyektor dan 1.000 hak cipta atas karyanya.
Apakah engkau akan membiarkan kecaman dan penghakiman mengecilkan hati anda?
Saudaramu dalam Tuhan,
Fr. Petrus Suroto MSC