Site icon CIC Sydney

BERUBAH DAN BERBUAH

Umat CIC Sydney ytk,

YESUS bersabda, “ Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya” (Yoh. 15:5).  Melalui perumpamaan ini, Yesus menegaskan diri-Nya sebagai Pokok Anggur yang benar dan kita sebagai pengikut-Nya adalah ranting-ranting. Yesus adalah Sang Pokok, yang menjadi tempat ranting melekat. Ranting yang melekat baik akan diasupi dengan makanan dan air sehingga dapat bertumbuh, bertambah kokoh dan berbuah dengan lebat. Maka, ketika kita melekat erat dengan Yesus, segala kebutuhan kita akan selalu diberikan. Melekat erat berarti hidup di dalam Yesus Kristus dan Dia di dalam kita. Ranting tidak dapat berbuat apa-apa tanpa pokok karena tidak ada yang memberikan asupan makanan pada dirinya sehingga menjadi kering. Ranting yang tidak dapat bertumbuh dengan baik akan dipatahkan dan dibuang ke tempat pembakaran.

Banyak orang mengaku diri sebagai pengikut Yesus, tetapi tidak melekat erat dengan Pokok Anggur yang benar. Mereka mengaku sebagai pengikut Yesus, tetapi tidak pernah datang kepada-Nya, berdoa dan bersekutu dengan-Nya. Mereka mengaku sebagai pengikut Yesus, tapi tidak tinggal dalam firman-Nya dan tidak mau mendengar suara-Nya. HIDUP MENURUT MAUNYA SENDIRI, PADAHAL MENGAKU PENGIKUT YESUS, TAPI POLA HIDUPNYA JAUH DARI YESUS.

Firman Tuhan mengatakan bahwa kita tidak dapat berbuat apa-apa di luar Dia. Kita tidak mampu melakukan apapun tanpa Dia. Bagaimana mungkin sebuah ranting dapat bertumbuh dan berbuah kalau ia tidak melekat dengan pokoknya? Jadilah ranting yang melekat erat dengan Pokok Anggur yang benar. Tinggallah di dalam Dia dan Dia akan tinggal di dalam kita sehingga kita dapat bertumbuh dan berbuah dengan lebat.

Kiasan pokok anggur yang sama digunakan oleh Yesus bagi diri-Nya tetapi dengan menambahkan kata sifat “yang benar”. Dengan demikian, Yesus bersama murid-murid-Nya (ranting-ranting-Nya) ditampilkan sebagai Israel benar yang menanggapi segala usaha Allah dengan menghasilkan buah.  Ketika Yesus menyebut dirinya pokok anggur yang benar, Ia menjelaskan bahwa tidak seorangpun dapat bertumbuh dalam kesuburan rohani dan kebaikan moral kecuali mereka berakar di dalam Allah dan firman-Nya. Relasi dan persatuan dengan orang-orang yang berpikiran spiritual tidak cukup dengan sendirinya. Orang harus berakar kuat di “Pohon Kehidupan” (Why. 22:1-2; Kej. 2:8-9), yaitu Bapa yang Kekal dan Anak-Nya, Tuhan Yesus Kristus. Yesus menyatakan suatu kebenaran yang hanya dapat dibuat oleh Allah. Dia adalah sumber kehidupan sejati yang menopang kita dan membuat kita berbuah dalam menjalani kehidupan berkelimpahan yang Allah sediakan bagi kita. Hanya melalui Yesus Kristus seseorang dapat sepenuhnya dicangkokkan ke dalam “kebun anggur Tuhan” yang sejati.

Yesus menawarkan hidup yang benar, yaitu hidup yang berkelimpahan yang berasal dari Allah dan yang menghasilkan buah yang banyak. Bagaimana pokok anggur menjadi berbuah? Penata anggur harus hati-hati memangkas pokok anggur sebelum dapat menghasilkan buah yang baik. Tanaman merambat secara khas memiliki dua jenis cabang, yakni cabang yang berbuah dan yang tidak berbuah. Ranting-ranting yang tidak berbuah harus dipangkas kembali dengan hati-hati agar pokok anggur menghemat daya hidup untuk menghasilkan buah yang baik. Yesus menggunakan gambaran ini untuk menggambarkan jenis kehidupan yang Ia hasilkan dalam diri mereka yang dipersatukan dengan Dia. Buah kehidupan yang dihasilkan oleh orang yang “melekat”pada Yesus adalah kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rm. 14:17). Yesus berkata tidak akan ada buah dalam hidup kita selain dalam persatuan dengan Dia (Yoh. 15:4). Buah yang Yesus bicarakan di sini adalah buah Roh Kudus (Gal. 5:22-23).

Umat CIC Sydney ytk,

Kita tentu berkehendak untuk menjadi murid-murid (ranting-ranting) Yesus yang menghasilkan buah yang banyak.  Untuk menghasilkan buah yang banyak, kita  membutuhkan “pembersihan” yang tegas dan menyeluruh. Membersihkan berarti memotong beberapa ranting, dan ini dapat menyakitkan. Kecelakaan, sakit, kegagalan, kehilangan pekerjaan, kematian orang yang kita cintai dan berbagai peristiwa lain yang tak terduga dapat menyakitkan dan menyebabkan luka dalam hidup kita, serta membuat hidup kita berada dalam keadaan sedih dan sepi. Dalam situasi demikian, kita hendaknya yakin bahwa kita sedang dibersihkan demi sesuatu yang baru, demi hidup yang lebih terpusat pada Allah dan hal-hal yang dari Allah. KITA HARUS BERANI BERUBAH untuk BERBUAH

Tuhan Yesus berjanji bahwa kita akan menghasilkan banyak buah jika kita tinggal di dalam Dia dan mengizinkan Dia untuk membersihkan kita. Kita hendaknya membiarkan firman-Nya tinggal dalam diri kita, memenuhi budi dan hati kita, serta meresapi tingkah laku kita. Firman itu membersihkan kita. Tidak mungkin ada pemekaran hidup kristiani dan buah kalau kita tidak terus dibersihkan dari apa yang menghalangi. Apabila Firman Tuhan sungguh-sungguh diberi tempat dalam hati dan dituruti, halangan itu akan disingkapkan dan dihilangkan. Ketika Firman Tuhan tinggal di dalam kita dan kita tinggal di dalam Tuhan, hidup kita menjadi subur dan menghasilkan buah-buah kasih bagi sesama. Buah-buah itu adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan seturut perintah Yesus. Hidup kita menjadi kreatif untuk kebaikan bersama. Yesus datang tidak hanya untuk tinggal dalam diri kita, tetapi juga untuk memberikan hidup kepada orang lain melalui diri kita. Marilah kita senantiasa tinggal di dalam Yesus supaya kita menghasilkan buah yang berguna bagi orang lain.

RP. Agustinus Handoko HS MSC

Chaplain to the Indonesian Community

193 Avoca St, Randwick NSW 2031

PO BOX 309, Randwick NSW 2031

Mobile: 0420347002; Email: hanhanmsc@yahoo.com atau Chaplain@cicsydney.org

Exit mobile version