Site icon CIC Sydney

KELUARGA SEBAGAI GEREJA MINI (ECCLESIA DOMESTICA)

Umat CIC Sydney ytk,

Kata Gereja berasal dari bahasa Portugis igreja,yang secara harafiah berarti dipanggil keluar ( ek berarti keluar; klesia dari kata kaleo yang berarti memanggil). Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang telah dipanggil dari kegelapan untuk masuk ke dalam kerajaan Tuhan Yesus Kristus (Kol 1:13 ). Gereja dipanggil untuk bersekutu dengan Allah dan juga sesamanya. Jadi Gereja bukanlah sebuah Gedung, tetapi bersatunya orang-orang yang dipanggil oleh Tuhan. Secara teologis gareja didefenisikan sebagai “ persekutuan orang percaya yang dipersatukan oleh kepercayaan atau imannya kepada Allah yang menyatakan diri dalam Tuhan Yesus Kristus”. Kristus juga disebut sebagai Kepala Gereja ( ef 1: 22 – 23 ). Sebagai tubuh Kristus dalam Gereja ada hubungan organis antara anggota antara satu dengan yang lain,juga ada saling keterkaitan,melayani, saling tergantung dan menguatkan di antara mereka.

Masih ingatkah anda dengan apa yang dimaksud dengan keluarga Kristiani? Keluarga Kristiani adalah keluarga yang disucikan dan dikuasai oleh Yesus Kristus itu sendiri. Baik anak-anak maupun orang tua memperoleh berbagai berkat sehingga keluarga Kristiani merupakan suatu persekutuan antara anak-anak dengan ayah dan ibunya (maupun sanak saudara lain) yang sanggup menciptakan suasana kristiani yang sejati di dalam lingkungan mereka sendiri.

Keluarga sebagai Gereja Mini

Di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk terdapat berbagai kondisi yang menyebabkan banyak keluarga tidak dapat beribadah bersama dengan keluarga lainnya dalam persekutuan di gereja. Hal ini disebabkan karna jarak tempuh gereja yang sangat jauh,gedung gereja yang ditutup secara paksa,maupun dijual karna berbagai alasan. Hal ini tentu akan mempengaruhi persekutuan orang Kristiani sebagai orang yang percaya. Akan tetapi, keluarga merupakan “ Gereja mini”atau “gereja rumah tangga “atau “gereja domestik “, yang menjadi tempat beribadah bagi keluarga secara bersama – sama dan intim. Tahukah anda,pada waktu di Rusia dan Cina dikuasai oleh rezim komunis, kebiasaan apa yang dilakukan oleh keluarga meskipun secara sembunyi-sembunyi? Selama puluhan tahun gereja mini/keluarga melakukan eksistensinya sebagai gereja universal, sehingga tidak mengherankan pada waktu komunisme runtuh, gereja tumbuh dengan cepat di berbagai tempat, meskipun pada masa itu gereja secara institusi tidak nampak, namun kehadirannya digantikan oleh gereja keluarga yang berperan secara efektif. Hal ini menunjukan bahwa keKristianian tidak hilang walaupun menghadapi penganiayaan dan penindasan. Justru dalam keadaan tertindas, iman semakin dihayati. Oleh karna itu anda dan keluarga seharusnya berperan aktif untuk saling mendukung dan mengembangkan iman anggota keluarga, melakukan tugas-tugas gerejawi serta menjadi berkat bagi lingkungan. Dalam keadaan lingkungan yang baik maupun tidak baik, keluarga adalah ujung tombak untuk membawa kehadiran Tuhan secara nyata.

Gereja merupakan kumpulan dari para keluarga Kristiani, maka apabila keluarga Kristiani kuat dalam pelaksanaan kehidupan kristiani, maka tentulah gereja juga akan kuat keberadaannya. Sebaliknya apabila keluarga Kristiani tidak melakukan fungsi-fungsinya sebagai gereja dengan baik, bahkan melupakan identitasnya sebagai keluarga Kristiani, maka gereja akan menjadi lemah bahkan hilang dan mati. Gereja perlu mendorong dan membimbing para keluarga kristiani untuk memberikan pelayanan yang relevan, sehingga keluarga-keluarga Kristiani dapat meneladani dan menghayati kembali pemberian diri dan kasih pengorbanan Tuhan Yesus bagi seluruh bangsa. Terdapat persamaan antara gereja dan keluarga, yakni:Keluarga dan gereja merupakan sebuah institusi /lembaga yang bertumbuh dan semua fungsi dan panggilan dalam gereja juga ada dalam keluarga Kristiani yaitu panggilan untuk melayani (Diakonia ), bersekutu (Koinonia) dan bersaksi (Martiria)

Berikut tiga tugas panggilan gereja di dalam keluarga sebagai gereja mini:

a. Panggilan untuk melayani

Komunitas keluarga hanya dapat dilindungi dan dikembangkan dengan semangat saling melayani dan berkorban baik antara anggota keluarga maupun dengan masyarakat. Semangat melayani menuntut keterbukaan, saling menerima, saling pengertian, ketekunan, kesabaran dan pengampunan. Keluarga merupakan sekolah pertama untuk mengajarkan nilai-nilai sosial dan pelayanan yg menjadi prinsip keberadaan dan perkembangan gereja dan masyarakat. Oleh karna itu keluarga seharusnya juga berbagi pelayanan kepada sesame. Keluarga menjadi tempat yang paling efektif untuk memanusiakan manusia secara khusus dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai etis. Keluarga mempunyai kekuatan untuk melayani dan menolong orang di sekitarnya keluar dari jurang kehancuran menuju pada nilai kemanusiaan yg beradab sesuai dengan Firman Tuhan. Salah satu contoh praktis dapat dibaca dalam 1 Petrus 4:9-10 yg berisi ajakan untuk melayani satu sama lain berdasarkan karunia yang dimiliki. Keluarga Kristiani bertanggung jawab untuk mengambil bagian dalam tugas ini.

b. Panggilan untuk bersekutu

Keluarga Kristiani pada dasarnya merupakan persekutuan pribadi-pribadi. Oleh karena keluarga adalah sekolah hidup bersama yg utama. Keluarga Kristiani seharusnya menjadi contoh dan stimulus bagi pengembangan relasi bahkan persekutuan yang lebih luas. Hal ini dapat ditandai dengan adanya dialog, penghargaan, persekutuan bersama, kebaktian Bersama dan doa bersama. Dalam 1Tim 4 : 7b-8 berisi nasehat untuk melatih diri dalam beribadah yg akan berguna dan menyentuh berbagai aspek kehidupan, karena ibadah mengandung janji hidup baik pada masa kini dan pada masa yang akan datang. Keluarga Kristiani harus menjadi sekolah persekutuan dan doa bersama yang sejati untuk berjumpa dengan Tuhan yesus Kristus, bukan hanya sebagai saat untuk memohon dan mengadu tetapi terutama untuk mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan, memuji, menyembah serta bersyukur. Dalam keluarga para orang tua bertanggungjawab untuk mengajarkan hal berbakti dan berdoa kepada anak-anak sesuai dengan iman yang telah dinyatakan di dalam pembabtisan maupun pengakuan iman kepercayaan agar dapat menyembah Tuhan dan mengasihi sesamanya. Kebaikan dan doa keluarga mempunyai cirinya yang khas yaitu doa dinaikkan oleh ayah, ibu, atau anak-anak. Dalam persekutuan kecil ini Tuhan hadir di tengah mereka (mat 18:19-20). Bersekutu dalam kebaktian keluarga merupakan suatu konsekuensi dan tuntutan dari sakramen maupun peneguhan perkawinan. Teladan konkret dan kesaksian hidup dari orangtua memang sangat penting, tetapi sebagai anak juga dapat memberikan kesan dan dampak mendalam yang tak akan terhapus dari hati keluarga. Bersekutu bersama akan menambah kekuatan dan kebersatuan dan membantu anggota keluarga untuk mengambil bagian di dalam kasih kemurahan Allah.

c. Panggilan untuk bersaksi

Tugas pokok keluarga Kristiani adalah dipanggil untuk membangun kerajaan Allah di dunia dengan ikut serta dalam hidup dan misi gereja. Oleh karena itu,  keluarga harus menampilkan jati diri dan misinya sebagai persekutuan hidup di dalam kasih. Keluarga sebagai pusat untuk menghadirkan kabar baik bagi lingkungan, sebagai usaha untuk menghadirkan kristus yang memberikan diri bagi dunia. Keluarga perlu solider dan setia kepada kebutuhan lingkungannya, dengan demikian keluarga telah menampilkan dan melaksanakan panggilannya bagi lingkungan.

Bagaimana dengan keluarga-keluarga yang berada di CIC Sydney ini? Saya berharap keluarga anda menjadi Gereja Mini yang hidup dan memberkati.

RP. Agustinus Handoko HS MSC

Chaplain to the Indonesian Community

193 Avoca St, Randwick NSW 2031

PO BOX 309, Randwick NSW 2031

Email: hanhanmsc@yahoo.com atau Chaplain@cicsydney.org

Exit mobile version