Site icon CIC Sydney

KOMUNITAS YANG SEHAT

Dalam liburan kali ini, saya berkesempatan berdiskusi dengan beberapa umat tentang Komunitas.
Komunitas adalah kumpulan orang yang diikat oleh satu visi tertentu. CIC adalah sebuah komunitas besar, kelompok-kelompok bina iman adalah komunitas-komunitas yang lebih kecil. Seperti apakah komunitas yang sehat itu. Untuk bertumbuh, kita membutuhkan komunitas. Namun tidak semua komunitas kondusif untuk bertumbuh.

Di bawah ini adalah catatannya:

Betapa terasa berbeda masuk dalam komunitas yang sehat dan menumbuhkan. Saya dapat merasakan gairah hidup, keaslian, kejujuran dan kasih. Jika saya tinggal di komunitas yang sehat dan menumbuhkan, saya akan didengarkan, namun juga tertarik untuk mendengarkan sesama anggota komunitas. Saya bisa dengan terbuka mengekspresikan kasih, tetapi juga ketidak-senangan dan ketidaksetujuan. Saya tidak akan takut mengambil inisiatif dan
mengungkapkan kekeliruan, karena anggota komunitasku menyadari bahwa kekeliruan adalah bagian dari pertumbuhan.

Saya akan merasa sebagai diri pribadi yang berharga sebab saya dikenal, dihargai, dikasihi – dan dengan jelas saya juga diminta untuk memperhatikan, menghargai dan mencintai sesama.

Dalam komunitas yang sehat: tubuh dihargai, ekspresi wajah para anggota relaks. Anggota komunitas saling memandang jika berpapasan: tidak membuang muka, melihat ke lantai atau pura-pura tidak melihat.

Anggota komunitas yang sehat merasa bebas dan bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Segala sesuatu bisa dibicarakan: kekecewaan, ketakutan, keterlukaan, kemarahan, kritik; namun juga kebahagiaan, kebanggaan dan pencapaian.

Dalam komunitas yang sehat, ide dan gagasan untuk membangun komunitas lebih baik didengarkan dan didalami, untuk menemukan cara yang lebih baik.


Komunitas yang sehat memiliki aturan yang jelas dan tegas, namun disampaikan secara lembut. Jika ada anggota komunitas membuat pelanggaran, pimpinan akan mengajak bicara secara personal. Sangsi diberikan secara tegas dan konsisten, tetapi tidak disampaikan dengan kata-kata yang kasar dan merendahkan. Komunitas yang sehat tidak mengenal segala bentuk kekerasan seperti kata yang kasar, apalagi kekerasan fisik.


Komunitas yang sehat mendasarkan hidup pada iman. Ajaran-ajaran Tuhan Yesus dijadikan patokan dalam mengambil keputusan. Mereka juga tidak melewatkan aturan-aturan kehidupan bersama.


Komunitas yang sehat memiliki program kerja, namun mereka siap untuk bersifat fleksibel. Jika masalah datang mereka menghadapi dengan serius, namun tenang dan tidak menjadi panik.


Dalam komunitas yang sehat perasaan anggota dianggap hal penting dan diberi tempat, bahkan lebih penting dari hal yang lain. Pemimpin menempatkan diri sebagai pelayan dan bukan boss. Mereka memandang tugasnya sebagai cara mengabdi Yesus dan menjadi manusia kasih dalam segala situasi.


Marilah menjadi anggota komunitas yang baik.

Exit mobile version