Sebagai orangtua, anda mungkin akan diminta nasehat moral oleh anak-anak atau generasi yang lebih muda. Pada dasarnya, anak-anak muda ingin hidup yang baik. Dalam tulisan sebelumnya sudah dipaparkan hal-hal yang penting dalam menyampaikan nasehat moral kepada anak muda: mendengarkan, bersikap positif, menetapkan tujuan moral, membangun, membangun hati nurani dan tindakan kasih. Berikut lanjutannya:
Teliti dan mampu membeda-bedakan
Jangan suka menggampangkan urusan-urusan moral. Maka harus berusaha untuk mengerti betul kasus yang diutarakan oleh anak muda. Dan kemudian mendekripsikan kemungkinan pilihan sikap dengan teliti. Misalnya menghadapi orang muda yang memiliki hormon seksual yang sangat tinggi. Mengalihkan energi seksual pada hal-hal positif adalah posisi moral yang sangat berbeda dengan menjauhi penyakit dengan menggunakan alat kontrasepsi. Mencontek saat ujian adalah pelanggaran moral yang serius karena akan merusak karakter.
Menghormati ajaran Gereja
Saat memberikan nasehat moral, kita perlu menghormati ajaran Gereja dengan taat sambil tetap menyadari level-level dari ajaran Gereja. Sampaiakan ajaran Gereja dengan jelas dan sederhana. Bedakan mana yang merupakan ajaran-ajaran pokok dan mana yang menjadi ajaran moral di mana tanggapan iman bisa beragam. Jangan mengajar anak muda untuk taat buta kepada Gereja tetapi juga jangan mudah mendeskritkan ajaran Gereja seperti mengatakan “yah, pemimpin Gereja kan cuma manusia biasa.”
Masuk Akal
Nasihat moral kita haruslah masuk akal. Argumen moral yang kita nasehatkan haruslah meyakinkan karena bisa dinalar dengan pikiran. Argumen dengan menekankan kekuasaan, menakut-nakuti, ancaman dan manipulasi emosi tidak menghormati pemberian akal budi yang telah diberikan Tuhan.
Jujur jika kurang menguasai masalah
Berbagi bahwa kita memiliki pemahaman yang terbatas adalah sikap lebih baik daripada memberikan jawaban moral yang segera tetapi mungkin salah. Namun saat orang orang muda datang kepada anda, tidak lantas hanya mengatakan “ saya tidak paham”, tetapi dengarkan dulu, pahami situasi dan pertanyaan dengan tepat dan membuat janji ketemu lagi untuk membahas pertanyaan anak muda itu.
We become what we do
Moral Kristiani adalah disiplin berfikir dan bertingkah laku agar saya semakin menjadi murid-murid Yesus. Moral kristen adalah pembentukan karakter kristiani, agar nilai-nilai Yesus menjadi nilai-nilai diri kita juga. Maka tindakan moral sangat penting karena membentuk siapakah kita. Perhatian akan sikap moral pada tindakan harian bukanlah untuk membentuk manusia yang berkepribadian skrupel tetapi undangan untuk menyadari akan sikap-sikap tingkah laku harian dan bertanggungjawab atas pilihan-pilihan sikap dan tingkah laku. Karena yang kita cari adalah mengikuti jejak Kristus dalam segala hal sebagai murid-muridNya.
Saudaramu dalam Tuhan,
Pst. Petrus Suroto MSC